Bank Sentral Filipina Isyaratkan Pangkas Suku Bunga Lebih Lanjut BERITA AKURAT DARI SELURUH DUNIA
ILUSTRASI. Bank Sentral Filipina melihat peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut di pertemuan terakhir di tahun 2024 dan tahun depan
Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – CEBU. Bank sentral Filipina “masih dalam siklus pelonggaran” sehingga pemangkasan suku bunga lebih lanjut dapat diharapkan pada pertemuan selanjutnya dan tahun depan, kata gubernur bank sentral pada hari ini (19/11).
Bangko Sentral ng Pilipinas telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertemuan kedua berturut-turut pada 16 Oktober, sehingga suku bunga acuannya menjadi 6%, terendah sejak Februari 2023. Bank sentral akan bertemu untuk terakhir kalinya tahun ini pada 19 Desember mendatang.
Gubernur bank sentral Filipina Eli Remolona mengatakan kepada wartawan bahwa pemangkasan ketiga kemungkinan akan dilakukan pada pertemuan bank sentral bulan Desember atau pada pertemuan pertamanya tahun depan. Pemangkasan suku bunga lebih lanjut setelah itu dapat diharapkan terjadi pada tahun 2025.
“Kami masih dalam siklus pelonggaran, jadi kami akan memangkas pada bulan Desember atau kami akan memangkas pada pertemuan berikutnya,” kata Remolona, seraya menambahkan pemangkasan lebih lanjut sekitar 100 basis poin secara total dapat diharapkan.
Baca Juga: China Sebut Filipina Kirim Pasokan ke Kapal Perang di Beting
“Itu tidak tepat, bisa lebih besar atau lebih rendah. Tapi itu masih dalam kisaran,” kata Remolona.
Inflasi Filipina pada bulan November kemungkinan akan berada dalam target bank sentral sebesar 2,0%-4,0%, kata Remolona, setelah inflasi meningkat menjadi 2,3% pada bulan Oktober 2024 dari 1,9% pada bulan sebelumnya.
Inflasi yang melambat, didukung oleh penurunan biaya beras, telah memungkinkan bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Mengomentari nilai tukar peso terhadap dolar, Remolona mengatakan bank sentral hanya akan melakukan intervensi untuk memperlancar perubahan tajam.
“Kami tidak terlalu khawatir tentang apakah peso terdepresiasi atau terapresiasi. Kami khawatir tentang efek lanjutan (pada harga konsumen),” katanya.
Tinggalkan Balasan