China Dapat Rezeki Nomplok, Temukan Cadangan Emas Bernilai US$83.000.000.000 BERITA AKURAT DARI SELURUH DUNIA
ILUSTRASI. Di China, cadangan emas bernilai fantastis US$83 miliar ditemukan, sementara di Amerika Serikat, cadangan lithium di dasar Salton Sea, California. FOTO ANTARA/Maril Gafur/pd/12
Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penemuan sumber daya alam yang luar biasa kembali mencuri perhatian dunia.
Di China, cadangan emas bernilai fantastis US$83 miliar ditemukan di Provinsi Hunan, sementara di Amerika Serikat, cadangan lithium di dasar Salton Sea, California, diperkirakan dapat mengubah dinamika pasokan bahan baku kendaraan listrik secara global.
Kedua temuan ini menjadi bukti pentingnya eksplorasi geologi dalam menjawab kebutuhan ekonomi modern yang terus berkembang.
Baca Juga: Kontroversi Gaji Ariana Grande dan Cynthia Erivo di Film Wicked, Siapa Lebih Mahal?
Cadangan Emas Luar Biasa di Hunan, China
Dikutip dari unilad.com, Provinsi Hunan, China, baru saja melaporkan penemuan emas yang disebut sebagai “deposit superbesar”.
Biro Geologi Hunan, melalui penelitian yang mendalam, mengidentifikasi lokasi tersebut di bawah ladang Wangu di Kabupaten Pingjiang.
Penemuan ini dilakukan dengan kombinasi teknologi pemodelan geologi 3D dan peralatan pengeboran canggih.
Pada kedalaman 2.000 meter, geolog menemukan kadar emas hingga 138 gram per ton ore, dengan potensi cadangan mencapai 300 ton.
Para ahli memperkirakan bahwa pada kedalaman hingga 3.000 meter, cadangan ini dapat meningkat hingga 1.000 ton dengan nilai mencapai 600 miliar yuan atau setara US$83 miliar.
Penemuan ini tidak hanya menegaskan posisi China sebagai pemain utama dalam pasar emas global tetapi juga membuka peluang eksplorasi baru di wilayah sekitar ladang Wangu.
Temuan emas di area periferal menunjukkan bahwa kekayaan geologi di kawasan tersebut mungkin jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Hal ini dapat membawa manfaat ekonomi besar bagi China, sekaligus menarik perhatian investor internasional.
Baca Juga: Mobil Tesla Ini Tempuh 150.000 Mil dalam 5 Tahun, Bagaimana Kesehatan Baterainya?
Lithium di Salton Sea, California: “Emas Putih” yang Mengubah Masa Depan Energi
Sementara itu, di Amerika Serikat, para ilmuwan menemukan cadangan lithium dalam jumlah besar di dasar Salton Sea, California. Lithium, yang sering disebut sebagai “emas putih,” adalah bahan penting untuk baterai kendaraan listrik, menjadikannya komoditas strategis dalam transisi menuju energi bersih.
Penelitian awal memperkirakan bahwa cadangan lithium di Salton Sea mencapai 4 juta ton, tetapi data terbaru menunjukkan jumlahnya bisa mencapai 18 juta ton.
Jumlah ini cukup untuk memproduksi baterai bagi lebih dari 382 juta kendaraan listrik. Penemuan lithium ini memiliki implikasi besar, baik secara ekonomi maupun geopolitik.
Jika estimasi terbukti akurat, cadangan tersebut dapat membuat Amerika Serikat mandiri dalam pasokan lithium, mengurangi ketergantungan pada impor, terutama dari China, yang saat ini memegang posisi sebagai eksportir kendaraan listrik terbesar kedua setelah Jerman.
Dengan cadangan ini, Amerika Serikat juga dapat memainkan peran utama dalam rantai pasokan global untuk teknologi hijau, yang semakin menjadi fokus utama dalam upaya global melawan perubahan iklim.
Baca Juga: Keluarga Ini Kaget! Biaya Ganti Baterai Mobil Listrik Lebih Mahal dari Harga Mobilnya
Eksplorasi Geologi dan Masa Depan Ekonomi Dunia
Penemuan emas di China dan lithium di Amerika Serikat menunjukkan pentingnya eksplorasi geologi dalam mendukung kebutuhan ekonomi modern.
Teknologi modern seperti pemodelan geologi 3D dan metode pengeboran presisi tinggi menjadi kunci dalam mengungkap kekayaan alam yang tersembunyi jauh di bawah permukaan bumi.
Penemuan ini juga menyoroti bagaimana sumber daya alam dapat memengaruhi peta geopolitik dunia.
Cadangan emas di China memperkuat stabilitas ekonomi negara tersebut, sementara lithium di Salton Sea membuka jalan bagi Amerika Serikat untuk mendominasi pasar energi hijau.
Dengan meningkatnya permintaan global akan sumber daya strategis ini, eksplorasi yang lebih inovatif dan berkelanjutan akan menjadi kebutuhan utama di masa depan.
Tinggalkan Balasan