Drama Liga Inggris! Konflik Man City vs Premier League Soal Sponsorship Berlanjut BERITA AKURAT DARI SELURUH DUNIA
ILUSTRASI. Perdebatan mengenai pembaruan aturan Associated Party Transactions (APT) di Liga Premier semakin memanas. Reuters/Lee Smith
Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perdebatan mengenai pembaruan aturan Associated Party Transactions (APT) di Liga Premier semakin memanas, dengan Manchester City menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk menunda pemungutan suara.
Aturan APT dirancang untuk mengatur transaksi keuangan antara klub dan entitas yang memiliki hubungan dekat, seperti sponsor.
Revisi aturan ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan dana yang dapat memberikan keuntungan kompetitif yang tidak adil.
Baca Juga: Membongkar Strategi Transfer Pemain Pilihan Ruben Amorim untuk Dongkrak Performa MU
Untuk disahkan, perubahan ini membutuhkan dukungan dari minimal 14 dari 20 klub Liga Premier.
Manchester City, yang memiliki hubungan erat dengan sponsor seperti Etihad Airways, menganggap perubahan aturan ini tidak sah.
Klub juara Liga Premier ini telah mengajukan keberatan hukum sejak Juni, setelah klaim mereka atas kontrak sponsor baru ditolak oleh Liga Premier.
Perubahan Posisi Klub-Klub Liga Premier
Awalnya, Manchester City diperkirakan akan mendapatkan dukungan yang cukup untuk menggagalkan perubahan ini, terutama dengan adanya dukungan dari Aston Villa.
Namun, laporan terbaru dari The Times menunjukkan perubahan sikap dari beberapa klub kunci seperti Wolverhampton Wanderers dan Everton, yang sebelumnya menentang perubahan, kini mendukung revisi aturan APT.
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Robert Lewandowski, Hampir Berseragam Manchester United!
Meskipun demikian, Manchester City masih dapat mengandalkan dukungan dari klub-klub seperti Chelsea, Leicester City, Newcastle United, Nottingham Forest, dan Aston Villa.
Dengan total enam klub mendukung City, hasil pemungutan suara diprediksi akan sangat tipis.
Argumen Manchester City dan Aston Villa
Manchester City bersama Aston Villa telah secara aktif menyerukan penundaan pemungutan suara. Pemilik Aston Villa, Nassef Sawiris, dalam suratnya kepada 19 klub lain, mengusulkan agar keputusan diambil setelah hasil dari panel tribunal diumumkan.
Menurut Sawiris, menunda keputusan selama 90 hari akan memberikan waktu yang cukup untuk mempertimbangkan temuan tribunal dan memungkinkan tercapainya konsensus di antara semua klub.
Sawiris menyatakan, “Kami yakin bahwa pemungutan suara dalam 90 hari dengan mempertimbangkan temuan tribunal akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan dukungan bulat dari seluruh klub Liga Premier.”
Baca Juga: Mia Khalifa Klarifikasi Terkait Isu Kencan dengan Pemain Sepak Bola Argentina
Implikasi Bagi Liga Premier
Ketegangan ini mencerminkan dinamika politik dan ekonomi yang kompleks di Liga Premier.
Jika aturan baru disahkan, klub-klub dengan hubungan erat dengan sponsor utama, seperti Manchester City, kemungkinan akan menghadapi pembatasan dalam mengamankan dana dari entitas terkait.
Sebaliknya, klub-klub lain yang merasa dirugikan oleh ketidakseimbangan finansial menyambut baik perubahan ini sebagai langkah menuju persaingan yang lebih adil.
Selain itu, keputusan ini dapat menjadi preseden dalam mengelola hubungan antara klub dan sponsor, terutama di tengah meningkatnya tekanan untuk meningkatkan transparansi keuangan di dunia sepak bola.
Tinggalkan Balasan