Gak Banyak Omon-omon! Vietnam akan Bangun Kereta Cepat 1.541 km Senilai US$ 67 miliar BERITA AKURAT DARI SELURUH DUNIA
ILUSTRASI. Rangkaian Comprehensive Inspection Train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sedang memastikan rel, sistem kelistrikan dan sistem pendukung lainnya dalam kondisi prima jelang uji dinamis tidak jauh dari Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (14/11/2022). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan menampilkan uji dinamis KCJB di gelaran G20 Showcase pada 16 November 2022, yang akan disaksikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping melalui telekonferensi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID – HANOI – Parlemen Vietnam telah menyetujui undang-undang tentang perlindungan data dan listrik. Selain itu parlemen juga mengeluarkan resolusi yang mendukung proyek kereta api berkecepatan tinggi senilai US$ 67 miliar pada hari Sabtu, hari terakhir dari sesi reguler dua kali setahun.
Pembangunan jalur kereta api menjadi proyek infrastruktur paling ambisius di Vietnam. Proyek kereta cepat ini akan membentang dari ibu kota Hanoi hingga pusat bisnis selatan Kota Ho Chi Minh. Proyek sepanjang 1.541 km (958 mil) tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2035.
Baca Juga: Menhub Ungkap Kisah Nama Whoosh Sejak 2015,Kemenhub Bangun 1.731 km/sp Jalur Kereta
Undang-undang data memperketat persyaratan tentang pemrosesan data pribadi dan transfer data ke luar negeri, sebuah langkah yang menurut kelompok yang mewakili perusahaan teknologi AS dapat menghambat operasi mereka di negara Asia Tenggara tersebut.
Undang-undang tersebut juga akan memfasilitasi akses pemerintah ke data ketika otoritas di negara yang dipimpin Komunis tersebut menganggap hal itu perlu.
Undang-undang kelistrikan diharapkan dapat menghilangkan beberapa hambatan untuk investasi dalam proyek energi di Vietnam dan mempercepat persetujuan atas apa yang disebut perjanjian pembelian daya langsung, yang memungkinkan produsen untuk menegosiasikan pasokan listrik secara langsung dengan penyedia energi terbarukan.
Baca Juga: Vietnam Pertimbangkan Rencana Investasi Space X US$ 1,5 Miliar
Langkah tersebut bertujuan untuk menciptakan sistem hukum yang lebih komprehensif untuk sektor energi, yang sekarang tunduk pada berbagai peraturan terpisah.
Teks legislatif tambahan perlu disetujui untuk melengkapi kerangka peraturan bagi sektor energi tertentu, seperti tenaga lepas pantai, tenaga angin, dan tenaga nuklir.
Tinggalkan Balasan