Goldman Sachs dan Morgan Stanley Menargetkan Indeks S&P di Level 6.500 BERITA AKURAT DARI SELURUH DUNIA
ILUSTRASI. A trader reacts at the New York Stock Exchange under a screen showing the Dow Jones Industrial Average (DJI), at the end of the trading day, after Republican presidential nominee Donald Trump became U.S. president-elect, in New York City, U.S., November 6, 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID – NEW YORK. Goldman Sachs memperkirakan indeks S&P 500 akan mencapai 6.500 pada akhir tahun 2025. Proyeksi ini sejalan dengan rekannya Morgan Stanley yang memproyeksikan jika indeks S&P akan mencapai 6.500 di tahun depan.
Proyeksi tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perusahaan AS. Target broker Wall Street ini menyiratkan kenaikan sebesar 10,3% dari penutupan terakhir indeks di 5.893,62.
Rencana The Fed memangkas suku bunga di tahun depan akan berdampak pada pertumbuhan pendapatan perusahaan dan memberi dampak positif bagi siklus bisnis. Goldman mengatakan, saham ‘Magnificent 7’ yakni Amazon, Apple, Alphabet, Meta Platforms, Microsoft, Nvidia, dan Tesla secara kolektif akan mengungguli 493 perusahaan lainnya dalam indeks acuan tahun depan.
Baca Juga: Goldman Sachs: Pilih Emas, Harga Emas Akan Cetak Rekor Tahun Depan
Goldman dalam riset Senin (18/11) mengatakan, saham ‘Magnificent 7’ hanya akan unggul sekitar 7 poin persentase, ini kenaikan tertipis dalam tujuh tahun. “Meskipun kisah pendapatan ‘mikro’ mendukung kinerja yang lebih baik dari saham-saham Magnificent 7, keseimbangan risiko dari faktor-faktor yang lebih ‘makro’ seperti pertumbuhan dan kebijakan perdagangan cenderung menguntungkan 493 perusahaan S&P,” kata pialang tersebut.
Goldman memperkirakan, pendapatan perusahaan akan tumbuh 11% dan pertumbuhan produk domestik bruto riil AS sebesar 2,5% pada tahun 2025. Pialang tersebut juga memperingatkan ada risiko tetap tinggi di pasar ekuitas AS menjelang tahun 2025, karena potensi ancaman tarif dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi.
“Di sisi lain distribusi, perpaduan kebijakan fiskal yang lebih ramah atau kebijakan The Fed yang lebih dovish menghadirkan risiko yang meningkat,” tambah Goldman. Kemenangan Trump dalam pemilihan Presiden AS awal bulan ini telah memperjelas janji kampanyenya untuk menurunkan pajak dan menerapkan tarif yang lebih tinggi, sebuah langkah yang diperkirakan memacu inflasi dan mengurangi ruang lingkup The Fed untuk menurunkan suku bunga.
Goldman Sachs memproyeksikan laba per saham perusahaan S&P 500 sebesar US$ 268 pada tahun 2025.
Tinggalkan Balasan