Harga Bitcoin Tembus ke US$ 95.000, Cetak Rekor Harga Tertinggi Baru di Pagi Ini BERITA AKURAT DARI SELURUH DUNIA
ILUSTRASI. Harga bitcoin cetak rekor tertinggi baru setelah sempat tembus ke atas US$ 95.000 di pagi ini (21/11)
Reporter: Akmalal Hamdhi, Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin kembali menyentuh level tertinggi alias All-Time-High (ATH) baru setelah tembus ke level US$ 95.000 untuk pertama kali-nya pada pagi ini (21/11).
Mengutip Bloomberg, bitcoin sempat menyentuh level tertinggi di US$ 95.004,47, sebelum kembali ke level US$ 94.945 pada pukul 08.25 WIB.
Selain mencetak ATH baru, Bitcoin juga mencatatkan peningkatan kapitalisasi pasar Bitcoin yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, Bitcoin menggeser Meta (Facebook), perak, dan baru-baru ini Saudi Aramco, yang merupakan perusahaan terbesar di Asia.
Peningkatan tersebut meningkatkan kredibilitas dan legitimasi Bitcoin. Selain itu, semakin membuktikan posisi Bitcoin sebagai instrumen investasi strategis di tengah tren pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini, di mana inovasi teknologi menjadi faktor pendorong utama meningkatnya nilai.
Sebelumnya, Jan van Eck, CEO perusahaan keuangan ternama AS yang juga menjadi penerbit ETF Bitcoin dan Ethereum spot, serta telah mengajukan aplikasi untuk ETF Solana spot, VanEck, turut memaparkan pandangannya terkait proyeksi kapitalisasi pasar Bitcoin.
Berdasarkan analisis komparatifnya, Jan memproyeksikan, kapitalisasi pasar Bitcoin pada akhirnya akan mencapai setengah dari total kapitalisasi pasar emas.
Baca Juga: Potensi Reli Jangka Panjang Bitcoin Usai Kembali Sentuh All Time High Baru
Sementara itu, Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan, jika melihat data kapitalisasi Bitcoin saat ini yang berada di angka US$ 1,8 triliun dan emas di angka US$ 17,6 triliun, proyeksi tersebut menargetkan angka setidaknya US$ 8,8 triliun atau hampir 5x lipat dari kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini.
Selain itu, pasar kripto didukung komitmen Gubernur Federal Reserve Jerome Powell untuk terus mengawal tren kebijakan suku bunga yang telah cukup berhasil menekan inflasi dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Sentimen tersebut menjadi faktor yang membuat investor kripto cukup optimistis akan adanya penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC Desember nanti, meskipun hal itu sepertinya akan semakin menghadapi ketidakpastian.
Terlepas dari itu, Fahmi melanjutkan, optimisme yang berkembang dalam beberapa hari terakhir ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar bagi Bitcoin. Saat ini Bitcoin dapat dikatakan sedang berada dalam fase price discovery pasca terciptanya level harga tertinggi baru.
Bitcoin kemungkinan masih akan mencetak beberapa level harga tertinggi baru lagi dari titik ini mengingat area konsolidasi yang berada pada level lebih tinggi dari sebelumnya.
Namun, kekuatan reli Bitcoin akan bergantung pada level harga yang akan membuat long term holder, kemudian mulai memutuskan untuk menjual, dan short term holder mulai akan berpikir dua kali untuk mengakuisisi Bitcoin.
Tinggalkan Balasan