ILUSTRASI. Pep Guardiola telah memutuskan untuk memperpanjang masa baktinya sebagai manajer Manchester City hingga musim panas 2026. Reuters / Kai Pfaffenbach Livepic EDITORIAL USE ONLY.

Sumber: BBC | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pep Guardiola telah memutuskan untuk memperpanjang masa baktinya sebagai manajer Manchester City hingga musim panas 2026.

Keputusan ini menjadi kabar gembira bagi para penggemar dan manajemen klub, mengingat berbagai tantangan yang dihadapi klub saat ini, baik di dalam maupun di luar lapangan. 

Tantangan Pemulihan Performa Tim

Manchester City, meskipun berada di peringkat kedua Liga Premier, sedang mengalami penurunan performa yang signifikan.

Baca Juga: Ruben Amorim: Sang Special One Kedua Siap Menciptakan Keajaiban di Manchester United

Kekalahan dari Brighton menjadi kali pertama dalam sejarah Guardiola di City ia mengalami empat kekalahan beruntun, yang terakhir kali terjadi dalam kariernya pada 2006.

Cedera pemain kunci seperti Kyle Walker, Nathan Ake, Manuel Akanji, Ruben Dias, dan John Stones semakin memperburuk situasi.

Selain itu, pemain-pemain seperti Phil Foden belum menunjukkan performa terbaiknya, sementara Kevin de Bruyne dan Jack Grealish masih dalam proses pemulihan cedera.

Absennya Rodri, pemenang Ballon d’Or, juga menjadi pukulan besar bagi tim.

Untuk mengatasi tantangan ini, Guardiola diharapkan dapat memanfaatkan pengalaman dan strateginya dalam membangun kembali momentum tim, sekaligus memastikan rotasi pemain yang efektif agar tetap kompetitif di semua kompetisi.

Evolusi Skuad dan Masa Depan Pemain Senior

Perpanjangan kontrak Guardiola memberikan stabilitas bagi City, terutama di tengah transisi struktur manajemen setelah kepergian Direktur Sepak Bola Txiki Begiristain.

Penggantinya, Hugo Viana, memerlukan waktu untuk beradaptasi. Kolaborasi antara Guardiola, Ketua Khaldoon Al-Mubarak, dan CEO Ferran Soriano menjadi kunci dalam menjaga kesinambungan.

Baca Juga: Premier League Kembali Bergulir, Mampukah Liverpool Bertahan di Puncak?

Namun, City menghadapi pertanyaan besar terkait pemain-pemain senior. Kontrak Bernardo Silva, John Stones, Kyle Walker, dan Ederson akan berakhir pada 2026.

Apakah para pemain ini masih memiliki motivasi dan kemampuan untuk tetap bersaing di level tertinggi, ataukah saatnya City mulai meremajakan skuad mereka?

Kevin de Bruyne, yang sering mengalami cedera, juga menjadi perhatian.

Meskipun visinya dalam permainan tetap luar biasa, City harus memutuskan apakah akan memperpanjang kontraknya atau mencari pengganti yang lebih konsisten di lapangan.

Motivasi Guardiola Pasca-Treble

Setelah membawa City meraih Treble pada 2023, pertanyaan besar muncul: apakah Guardiola masih memiliki motivasi untuk melanjutkan dominasinya? Jawabannya tampaknya jelas.

Guardiola menunjukkan antusiasme dalam menghadapi tantangan baru, baik dalam memulihkan performa tim maupun mempertahankan reputasi klub di tengah sorotan negatif terkait tuduhan pelanggaran aturan keuangan Liga Premier.

Guardiola secara konsisten membela klub dan menyatakan keyakinannya pada integritas manajemen City. Sikap ini mencerminkan ikatan emosionalnya dengan klub, yang membuatnya tetap berkomitmen meskipun situasi menjadi sulit.

Baca Juga: 10 Klub Sepak Bola dengan Pengeluaran Terbesar dalam 1 Dekade Terakhir

Tantangan Kasus Hukum Liga Premier

Kasus dugaan pelanggaran keuangan yang melibatkan 115 tuduhan terhadap Manchester City menjadi tantangan besar lainnya.

Guardiola telah berjanji untuk tetap bersama klub, bahkan jika konsekuensinya adalah degradasi ke League One. Keputusan ini menunjukkan loyalitasnya yang luar biasa terhadap klub.

Dalam beberapa bulan mendatang, Guardiola akan menjadi wajah publik City dalam menangani pertanyaan dan spekulasi terkait kasus ini.

Bagaimana kasus ini berakhir akan memengaruhi reputasi Guardiola dan City di masa depan, tetapi kehadirannya memberikan stabilitas di tengah ketidakpastian.