ILUSTRASI. Administrasi Presiden Joe Biden telah mengumumkan pemberian pinjaman senilai US$6,6 miliar kepada Rivian Automotive. REUTERS/Mario Anzuoni

Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Administrasi Presiden Joe Biden telah mengumumkan pemberian pinjaman senilai US$6,6 miliar kepada Rivian Automotive, perusahaan kendaraan listrik yang didukung oleh Jeff Bezos, untuk pengembangan rencana ekspansinya di Amerika Serikat.

Pinjaman ini diberikan melalui Program Pinjaman Manufaktur Kendaraan Teknologi Canggih (ATVM) Departemen Energi AS, yang memiliki dana sebesar US$17,7 miliar untuk mendukung pengembangan kendaraan hemat bahan bakar.

Dukungan Besar untuk Rivian

Mengutip unilad.com, Rivian, yang didirikan pada tahun 2009, telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri kendaraan listrik (EV).

Dengan Jeff Bezos sebagai pemegang saham terbesar setelah berinvestasi sebesar US$700 juta, Rivian kini mendapatkan suntikan dana yang signifikan dari pemerintah AS untuk membangun pabrik baru di Georgia.

Baca Juga: China Dapat Rezeki Nomplok, Temukan Cadangan Emas Bernilai US$83.000.000.000

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat produksi kendaraan listrik generasi baru, termasuk model R2 dan R3.

Menurut Senator Demokrat Jon Ossoff, yang mendorong pemberian pinjaman ini, investasi federal ini merupakan tonggak penting bagi pengembangan manufaktur kendaraan listrik di negara bagian Georgia.

Dalam pernyataannya, Ossoff mengatakan, “Insentif manufaktur federal kami mendorong perkembangan ekonomi di seluruh negara bagian Georgia.”

Rencana Ekspansi di Tengah Tantangan

Rivian sebelumnya menghadapi tantangan besar ketika rencana produksi kendaraan listrik R2 tidak memenuhi target permintaan.

Proyek ini awalnya dirancang untuk menghasilkan 200.000 kendaraan per tahun dalam fase pertama, diikuti oleh tambahan 200.000 unit dalam fase kedua.

Namun, keterbatasan sumber daya menyebabkan Rivian menghentikan produksi di Georgia dan memindahkan rencana tersebut ke fasilitas mereka di Illinois.

Pinjaman baru dari administrasi Biden memungkinkan Rivian untuk melanjutkan rencana mereka di Georgia, yang mencakup pembangunan pabrik senilai US$5 miliar.

Pabrik ini diproyeksikan menciptakan 7.500 lapangan kerja baru dan meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik mereka.

Baca Juga: Salton Sea, California Bakal Jadi ‘Arab Saudi’ Pertambangan Lithium. Ini Sebabnya

Dukungan dari Mitra Industri

Selain pinjaman pemerintah, Rivian juga mendapatkan dukungan dari Volkswagen, yang berencana menginvestasikan US$5 miliar dalam proyek bersama.

Kerja sama ini mencakup pengembangan teknologi perangkat lunak dan kelistrikan untuk kendaraan listrik, termasuk proyek mobil listrik Ford yang baru.

Rivian telah menunjukkan kemampuan inovasi yang kuat dengan meluncurkan SUV listrik R1 pada tahun 2021.

Dengan investasi baru dari pemerintah AS dan kolaborasi strategis dengan Volkswagen, perusahaan ini berkomitmen untuk kembali ke jalur pertumbuhan dan memenuhi ambisi besar mereka di pasar kendaraan listrik.

Dampak Ekonomi dan Masa Depan Kendaraan Listrik

Langkah pemerintah Biden untuk mendukung Rivian sejalan dengan komitmennya terhadap transisi energi bersih.

Investasi besar-besaran dalam industri kendaraan listrik tidak hanya mendorong pengurangan emisi karbon tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi, terutama di negara bagian seperti Georgia.

Baca Juga: Keluarga Ini Kaget! Biaya Ganti Baterai Mobil Listrik Lebih Mahal dari Harga Mobilnya

Namun, masa depan Rivian juga bergantung pada keberlanjutan strategi bisnisnya. Dengan dana baru dan mitra yang kuat, perusahaan ini memiliki peluang untuk memantapkan posisinya sebagai pesaing utama dalam industri EV, bersanding dengan nama besar seperti Tesla.

Pinjaman US$6,6 miliar ini menunjukkan bagaimana kebijakan pemerintah dapat memainkan peran penting dalam membentuk masa depan energi bersih dan mendorong inovasi di sektor otomotif.

Rivian kini berada di persimpangan penting, dan langkah mereka selanjutnya akan menentukan sejauh mana perusahaan ini dapat bersaing di pasar kendaraan listrik global.