ILUSTRASI. Foxconn, sebagai produsen elektronik kontrak terbesar di dunia, memiliki fasilitas manufaktur besar di China, termasuk pabrik perakitan iPhone yang terkenal. REUTERS/Ann Wang

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – TAIPEI. Foxconn, perusahaan manufaktur asal Taiwan, menyatakan pada Rabu bahwa dampak tarif baru yang direncanakan Presiden AS terpilih, Donald Trump, diperkirakan akan lebih kecil bagi mereka dibandingkan pesaingnya.

Hal ini dikarenakan jaringan manufaktur global yang dimiliki perusahaan tersebut. 

Chairman Foxconn, Young Liu mengatakan kepada wartawan setelah forum di Taipei bahwa dampak utama dari tarif baru kemungkinan besar akan dirasakan oleh klien mereka.

Baca Juga: Trump Janjikan Kebijakan Tarif Baru, Deretan Perusahaan Ini Kena Getahnya!

Hal ini karena model bisnis Foxconn berpusat pada manufaktur kontrak. 

“Klien mungkin akan memutuskan untuk mengalihkan lokasi produksi, tetapi jika melihat jejak global Foxconn, kami berada di depan. Akibatnya, dampaknya terhadap kami kemungkinan lebih kecil dibandingkan para pesaing,” ujar Liu. 

Trump, yang akan mulai menjabat pada Januari mendatang, mengumumkan pada Senin bahwa ia akan memberlakukan tarif 25% untuk semua produk dari Meksiko dan Kanada, serta tambahan 10% untuk barang-barang dari China di hari pertama masa jabatannya. 

Foxconn, sebagai produsen elektronik kontrak terbesar di dunia, memiliki fasilitas manufaktur besar di China, termasuk pabrik perakitan iPhone yang terkenal.

Namun, perusahaan ini telah meningkatkan investasinya di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Vietnam sebagai bagian dari upaya diversifikasi rantai pasokan.

Baca Juga: Kebijakan Trump Picu Kekhawatiran Prospek Mata Uang Utama

Di Meksiko, Foxconn sedang membangun fasilitas besar untuk memproduksi superchip Nvidia GB200. 

Liu menjelaskan bahwa Foxconn baru bisa membagikan lebih banyak detail mengenai rencana mereka di Amerika Serikat setelah 20 Januari, ketika Trump resmi menjabat dan kebijakan-kebijakan baru lebih jelas. 

“Setelah itu, kami akan memiliki strategi yang sesuai,” tambahnya.

“Apa yang terjadi saat ini adalah permainan antarnegara, belum antara perusahaan. Apakah tarif 25% atau tambahan 10%, hasilnya masih belum pasti karena negosiasi terus berlangsung. Kami terus beradaptasi dan menyempurnakan strategi global kami.” 

Selama masa kepresidenan Trump sebelumnya pada 2017-2021, Foxconn mengumumkan investasi senilai US$10 miliar di Wisconsin, meskipun sebagian besar proyek itu akhirnya ditinggalkan.

Baca Juga: Ini Daftar Perusahaan Global yang Berpotensi Terdampak Tarif Impor Trump

Pada Selasa lalu, Foxconn mengungkapkan bahwa salah satu anak perusahaannya telah menghabiskan US$33 juta untuk membeli lahan dan bangunan pabrik di Harris County, Texas. 

Foxconn juga berencana melanjutkan investasi di Meksiko, kata Liu, seiring meningkatnya tren manufaktur regional.