ILUSTRASI. Klub sepak bola asal Jerman, Werder Bremen, baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan meninggalkan platform media sosial X. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Klub sepak bola asal Jerman, Werder Bremen, baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan meninggalkan platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Keputusan ini diambil sebagai respons atas berbagai kontroversi yang melibatkan pemilik platform tersebut, Elon Musk.

Dalam pernyataan resminya, klub Bundesliga ini mengecam penyebaran ujaran kebencian, diskriminasi, dan teori konspirasi yang semakin marak sejak Musk mengambil alih platform tersebut. 

Baca Juga: Donald Trump akan Gunakan Kekuatan Militer untuk Melaksanakan Deportasi Massal di AS

Alasan Werder Bremen Tinggalkan X

Dalam pernyataannya, Werder Bremen secara eksplisit menyebutkan bahwa kepemilikan Elon Musk atas X telah mendorong radikalisasi platform.

Klub tersebut menuduh Musk membiarkan konten yang berisi ujaran kebencian, diskriminasi terhadap minoritas, serta teori konspirasi berkembang tanpa pengawasan yang memadai.

Selain itu, algoritma dan proses pengambilan keputusan di X dianggap tidak transparan dan cenderung digunakan sebagai alat politik oleh Musk.

Klaus Filbry, CEO Werder Bremen, menyatakan bahwa perubahan ini telah melewati batas yang dapat diterima.

Sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dan demokrasi, Werder Bremen merasa perlu mengambil sikap tegas dengan meninggalkan platform tersebut.

Werder Bremen kini mengalihkan aktivitas media sosialnya ke Bluesky, sebuah platform baru yang diklaim sebagai “media sosial sebagaimana seharusnya.”

Dengan mempromosikan Bluesky kepada lebih dari 600.000 pengikutnya, klub ini berharap dapat menciptakan komunitas yang lebih inklusif dan bebas dari konten negatif.

Baca Juga: Donald Trump Rayakan Kemenangan Pemilu dengan Asyik Nonton UFC Bersama Elon Musk

Komitmen Werder Bremen terhadap Nilai-Nilai Sosial

Sebagai klub dengan sejarah panjang di sepak bola Jerman, Werder Bremen memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai sosial.

Dalam pernyataannya, klub menegaskan bahwa mereka bangga mendukung keberagaman, kebebasan, demokrasi, serta solidaritas dalam masyarakat. Keputusan untuk meninggalkan X merupakan cerminan nyata dari komitmen tersebut.

Werder Bremen juga tercatat sebagai klub pertama di dunia yang bergabung dengan inisiatif Common Goal pada tahun 2022.

Melalui program ini, klub menyumbangkan satu persen dari pendapatan tiket dan sponsor untuk kegiatan amal.

Inisiatif ini menegaskan posisi Werder Bremen sebagai organisasi yang tidak hanya berfokus pada prestasi olahraga, tetapi juga pada kontribusi sosial.

Baca Juga: Musk Effect: Trump Sedang Mencari Cara Melonggarkan Aturan Terkait Mobil Swakemudi

Dampak bagi Media Sosial dan Pengguna

Keputusan Werder Bremen untuk meninggalkan X menjadi bagian dari tren eksodus pengguna dari platform tersebut.

Banyak selebritas dan organisasi besar telah beralih ke alternatif seperti Bluesky, Threads, dan Mastodon.

Langkah ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap perubahan kebijakan dan arah pengelolaan X di bawah kepemimpinan Musk.

Kepergian pengguna dengan basis pengikut besar, seperti Werder Bremen, dapat memberikan tekanan pada platform media sosial untuk meningkatkan regulasi konten dan transparansi.

Di sisi lain, munculnya platform alternatif memberikan peluang bagi pengguna untuk mencari lingkungan yang lebih aman dan mendukung.