Laporan Keuangan Manchester United Membaik, Tagihan Gaji Turun Signifikan BERITA AKURAT DARI SELURUH DUNIA
ILUSTRASI. Manchester United mengungkapkan laporan keuangan triwulan terbarunya, yang menampilkan sejumlah perubahan signifikan. Reuters / Jason Cairnduff Livepic EDITORIAL USE ONLY.
Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pada hari Selasa, Manchester United mengungkapkan laporan keuangan triwulan terbarunya, yang menampilkan sejumlah perubahan signifikan yang terjadi sejak Sir Jim Ratcliffe dan Ineos mengambil peran penting dalam manajemen klub.
Salah satu perubahan utama yang diungkapkan adalah penurunan tagihan gaji klub sebesar 11 persen, yang menunjukkan dampak dari pendekatan pengelolaan biaya yang lebih ketat yang diterapkan oleh Ratcliffe.
Penurunan ini tidak hanya mencerminkan pengurangan biaya langsung, tetapi juga mencakup perubahan besar dalam susunan tim dan strategi klub secara keseluruhan.
Baca Juga: Kena Mental! Manchester City Membuang Keunggulan 3 Gol dalam Duel Lawan Feyenoord
Pengurangan Tagihan Gaji dan Dampaknya terhadap Keuangan Klub
Manchester United mengonfirmasi bahwa tagihan gaji klub telah turun sebesar 11 persen, dengan biaya gaji total mencapai £80,2 juta pada periode tiga bulan yang berakhir pada 30 September. Ini merupakan penurunan signifikan sebesar £10,1 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pengurangan ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan dalam susunan pemain utama tim, termasuk keluarnya beberapa pemain bintang yang memiliki gaji tinggi.
Beberapa pemain seperti Mason Greenwood, Anthony Martial, dan Raphael Varane telah dijual atau dipinjamkan, yang berkontribusi besar terhadap pengurangan biaya gaji klub.
Meskipun penurunan ini memberikan dampak positif bagi laporan keuangan klub, ada faktor lain yang turut mempengaruhi angka ini, termasuk kegagalan tim untuk lolos ke Liga Champions musim ini.
Musim lalu, Manchester United hanya finis di posisi kedelapan di Premier League, yang menghalangi mereka untuk kembali berkompetisi di kompetisi Eropa bergengsi ini. Hal ini secara langsung berdampak pada pendapatan klub, yang kemungkinan berkurang akibat tidak ikut serta dalam turnamen internasional terbesar di Eropa.
Baca Juga: Lewandowski Torehkan 100 Gol di Liga Champions, Dominasi Si Mesin Gol dari Barcelona
Restrukturisasi Biaya dan Pemutusan Hubungan Kerja
Selain pengurangan gaji pemain, Manchester United juga mengalami pemutusan hubungan kerja di berbagai departemen klub. Sebanyak 250 posisi pekerjaan di klub telah dihilangkan melalui program pengurangan tenaga kerja, yang menelan biaya sekitar £8,6 juta.
Restrukturisasi ini merupakan bagian dari upaya klub untuk menekan biaya operasional dan memastikan kelangsungan keuangan yang lebih sehat di masa depan.
Di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe, yang membawa Ineos sebagai pemegang saham klub, Manchester United berkomitmen untuk memprioritaskan efisiensi operasional sambil menjaga daya saing tim di level domestik dan internasional.
CEO klub, Omar Berrada, mengungkapkan bahwa mereka berharap bisa membawa Manchester United kembali ke puncak sepak bola Eropa, dengan penunjukan Ruben Amorim sebagai manajer baru untuk menggantikan Erik ten Hag yang dipecat setelah hasil buruk musim lalu.
Baca Juga: Mohamed Salah: Lebih Mungkin Keluar daripada Bertahan
Penyesuaian Strategi Tim dan Pembaruan Infrastruktur
Manchester United juga tengah berupaya meningkatkan fasilitas dan infrastruktur mereka. Renovasi di pusat pelatihan Carrington sedang berlangsung, sementara kelompok tugas regenerasi Old Trafford juga terus bekerja untuk merencanakan perbaikan stadion yang ikonik tersebut.
Pembaruan ini bertujuan untuk memastikan bahwa klub dapat bersaing di level tertinggi dalam sepak bola, baik dari segi performa tim maupun fasilitas pendukung.
Meskipun proses restrukturisasi ini melibatkan pengurangan biaya dan pemutusan hubungan kerja, Manchester United tetap berkomitmen untuk mengembangkan tim dan memperkuat posisi mereka di pasar global.
Dengan penunjukan Ruben Amorim, yang membawa filosofi permainan yang segar, klub berharap dapat kembali bersaing di level teratas sepak bola domestik dan Eropa.
Tantangan dan Harapan untuk Musim Depan
Dengan segala perubahan yang terjadi, tantangan besar kini ada di tangan manajer Ruben Amorim untuk mengembalikan Manchester United ke jalur kemenangan.
Meskipun klub telah berhasil mengurangi pengeluaran, mereka tetap harus menghadapi tantangan besar dalam mencapai kembali performa terbaik mereka di Premier League dan Liga Europa.
Baca Juga: Ruben Amorim Sangat Frustrasi dengan 4 pemain MU Setelah Imbang dengan Ipswich Town
Keputusan finansial yang telah diambil di bawah Ineos juga akan terus dipantau, karena perubahan struktur tim dan biaya operasional klub akan menjadi indikator penting keberhasilan jangka panjang mereka.
Strategi keuangan dan restrukturisasi klub yang dilakukan di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe memberikan dampak positif dalam jangka pendek.
Namun, Manchester United masih harus bekerja keras untuk mengembalikan kejayaannya di kancah sepak bola Eropa, yang membutuhkan kombinasi antara pengelolaan keuangan yang cermat dan kinerja tim yang optimal.
Tinggalkan Balasan