Legenda Asal Usul Nama Sungai Kawat, Anak Sungai Kapuas yang Ada di Kalimantan Barat
[ad_1]
Sungai Kawat merupakan salah satu anak Sungai Kapuas yang ada di Kalimantan Barat. Tahukah Kawan bahwa terdapat sebuah legenda yang menceritakan terkait asal usul penamaan Sungai Kawat tersebut?
Bagaimana cerita lengkap dari legenda asal usul nama Sungai Kawat ini? Simak kisahnya dalam artikel berikut.
Legenda Asal Usul Nama Sungai Kawat
Dilansir dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, pada zaman dahulu hiduplah seorang nelayan beserta keluarga di daerah yang tidak jauh dari sungai ini. Keluarga tersebut hidup di taraf kemiskinan.
Sang nelayan sehari-hari bekerja mencari ikan di sungai tersebut. Biasanya dia selalu berangkat di pagi hari dan kembali pulang ketika langit sudah gelap.
Pada suatu hari, sang nelayan pergi mencari ikan seperti biasa. Dirinya membawa sepasang kail untuk mencari ikan pada hari tersebut.
Sang nelayan mulai mendayung sampannya untuk mencari posisi yang tepat untuk mencari ikan. Setelah sampai di posisi yang diinginkan, sang nelayan mulai melemparkan kailnya dan menunggu hingga mendapatkan ikan.
Namun ikan yang dicari tidak kunjung dapat. Hasil nihil ini didapatkan sang nelayan hingga sore hari tiba.
Sang nelayan tetap tidak menyerah dengan situasi yang dia alami. Dirinya kemudian mendayung sampannya ke arah hulu sungai untuk mencoba mencari ikan di sana.
Sesampainya di hulu, sang nelayan kembali melemparkan kail yang dia miliki. Setelah menunggu beberapa saat, kail yang dia lemparkan terasa berat.
Sang nelayan merasa senang karena merasa kail yang dia lempar berhasil menangkap ikan yang besar. Langsung saja dirinya mulai menarik kail tersebut dengan perlahan agar bisa menangkap ikan yang berhasil didapatkan.
Setelah menarik kailnya, sang nelayan justru terkejut karena kailnya ternyata tersangkut di sebuah kawat berwarna kekuningan. Sang nelayan kemudian mencoba menarik kawat yang tersangkut di kailnya tersebut.
Sang nelayan kemudian menyadari bahwa kawat kekuningan yang dia tarik ternyata berlapiskan emas. Sang langsung senang dan membayangkan dirinya akan langsung kaya raya ketika memiliki kawat emas ini.
Tidak butuh waktu lama, sang nelayan kemudian menarik dengan kencang kawat emas tersebut. Gulungan kawat yang besar perlahan-lahan sudah berhasil dia dapatkan di atas sampan kecilnya.
Meskipun sudah mendapatkan gulungan kawat yang banyak, sang nelayan masih saja menarik kawat emas yang tidak putus-putus tersebut. Dirinya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menjadi kaya raya yang sudah dia bayangkan sebelumnya.
Dengan serakah dia terus menarik kawat emas tersebut tanpa menyadari bahwa sampan yang dia naiki perlahan-lahan sudah kelebihan beban. Ketika sedang menarik kawat, sang nelayan tiba-tiba mendengar suara dari dalam air yang menyuruhnya untuk berhenti.
Namun sang nelayan tidak menghiraukan suara aneh tersebut. Dirinya terus saja menarik kawat emas tersebut dengan rakusnya.
Situasi yang tidak diinginkan akhirnya terjadi juga. Air perlahan-lahan masuk ke dalam sampan sang nelayan karena beban muatan yang sudah berlebihan.
Akhirnya sang nelayan tenggelam ke dasar sungai beserta sampan dan kawat emas yang sudah dia tarik sebelumnya. Sang nelayan tidak bisa menyelamatkan diri karena telat menyadari situasi yang ada di atas sampannya tersebut.
Atas peristiwa ini, masyarakat setempat kemudian menamai tempat tersebut sebagai Sungai Kawat. Penamaan ini sekaligus menjadi pengingat bagi manusia untuk tidak rakus dan serakah, karena akan berdampak buruk nantinya.
Sumber:
– Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
[ad_2]
Source link
Tinggalkan Balasan