ILUSTRASI. Taipan Malaysia Ananda Krishnan dikenal luas sebagai salah satu pengusaha terkemuka dengan portofolio bisnis beragam. (REUTERS/Mike Blake)

Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – KUALA LUMPUR. Taipan Malaysia Ananda Krishnan, yang dikenal luas sebagai salah satu pengusaha terkemuka dengan portofolio bisnis yang mencakup minyak dan gas, telekomunikasi, hingga multimedia, meninggal dunia pada usia 86 tahun.

Kabar duka ini disampaikan oleh perusahaan investasi pribadinya, meskipun tidak diungkapkan penyebab kematiannya.

Sosok Low Profile dengan Reputasi Internasional

Meskipun dikenal menghindari sorotan publik, Ananda Krishnan, sering dipanggil dengan julukan AK memperoleh perhatian dunia pada pertengahan 1980-an.

Baca Juga: Mengejutkan! Putra Orang Terkaya Malaysia Tinggalkan Kerajaan Bisnis untuk Jadi Biksu

Ia membantu pendanaan konser amal Live Aid yang diorganisir oleh musisi terkenal, Bob Geldof. Dari situ, namanya mencuat sebagai salah satu tokoh kunci yang mampu menggabungkan visi bisnis dengan kontribusi sosial.

Perjalanan Bisnis: Dari Konsultan hingga Taipan Multinasional

Karir bisnisnya dimulai sebagai konsultan, sebelum ia memasuki dunia perdagangan minyak.

Selanjutnya, ia memperluas jangkauan bisnisnya ke sektor perjudian, multimedia, dan telekomunikasi. Pada 1990-an, ia mendirikan berbagai perusahaan yang kemudian menjadi pilar dalam industri masing-masing, seperti:

  • Maxis: Operator telekomunikasi terbesar di Malaysia.
  • Astro Malaysia: Penyiar televisi satelit terkemuka.
  • Bumi Armada: Perusahaan layanan minyak lepas pantai.

Selain itu, Ananda juga memiliki saham di perusahaan internasional seperti Aircel di India dan SLTMobitel di Sri Lanka.

Baca Juga: Indonesia dan Asia Selatan Kolaborasi Perkuat Upaya Transisi Energi

Visi Ikonik: Kontribusi pada Petronas dan Menara Kembar Petronas

Sebagai salah satu direktur pendiri perusahaan minyak nasional Malaysia, Petronas, Ananda memainkan peran penting dalam pengembangan industri energi negara tersebut.

Ia dikenal dekat dengan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, dan pada awal 1990-an, ia mengusulkan pembangunan Menara Kembar Petronas. Menara ikonik ini kini menjadi simbol kebanggaan nasional dan salah satu pencakar langit paling terkenal di dunia.

Kehidupan Pribadi dan Filantropi

Ananda Krishnan adalah putra seorang pegawai negeri asal Sri Lanka yang bermigrasi ke Malaya Inggris.

Ia tumbuh besar di Kuala Lumpur sebelum melanjutkan pendidikan ke University of Melbourne dan menyelesaikan gelar MBA dari Harvard Business School pada tahun 1964.

Dalam kehidupan pribadinya, Ananda pernah menikah dengan seorang putri kerajaan Thailand. Ia menghabiskan sebagian besar masa tuanya di Eropa. Sebagai seorang filantropis, ia memberikan sumbangan besar untuk pendidikan, seni, olahraga, dan kemanusiaan di Malaysia.

Baca Juga: Malaysia Cabut Dakwaan Korupsi Terhadap Eks PM Najib Razak Soal Kasus 1MDB

Kontroversi Hukum

Meskipun rendah hati, Ananda pernah menjadi sorotan dalam kasus hukum di India pada 2014. Ia dituduh terlibat dalam dugaan korupsi terkait pengambilalihan Aircel oleh Maxis pada 2006. Namun, Maxis secara tegas membantah tuduhan tersebut, dan kasus tersebut masih dalam proses pengadilan.

Menurut Forbes, Ananda Krishnan adalah orang terkaya keenam di Malaysia dengan kekayaan bersih mencapai US$5,1 miliar. Warisan bisnisnya, yang mencakup berbagai sektor industri strategis, menjadikannya salah satu pengusaha paling berpengaruh di Asia Tenggara.