ILUSTRASI. FILE PHOTO: A VLCC oil tanker is seen at a crude oil terminal in Ningbo Zhoushan port, Zhejiang province, China May 16, 2017. REUTERS/Stringer/File Photo ATTENTION EDITORS – THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT. GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD

Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID – SINGAPURA. Pasokan minyak mentah Arab Saudi ke China turun menjadi sekitar 36,5 juta barel pada Desember. Sumber perdagangan pada Senin (11/11) mengatakan ini karena permintaan yang lemah dari importir terbesar di dunia.

Ini adalah penurunan bulan kedua berturut-turut dan volume terendah sejak Juli. Data perdagangan yang dikumpulkan oleh Reuters menunjukkan, turun dari sekitar 37,5 juta barel yang diharapkan diterima oleh penyuling China pada bulan November dan sekitar 46 juta barel pada bulan Oktober. 

Perusahaan besar negara China Sinopec, PetroChina dan Sinochem akan menaikkan lebih sedikit minyak mentah pada bulan Desember sementara pasokan Saudi ke perusahaan patungannya, kilang Fujian akan pulih karena pabrik tersebut diharapkan menyelesaikan pemeliharaan dan melanjutkan operasi. Penurunan permintaan China terjadi saat perusahaan minyak negara Saudi Aramco memangkas harga jual resmi Desember untuk semua jenis minyak mentah yang dijualnya ke Asia.

Baca Juga: Syarat Daftar Petugas Haji 2025 dan Jadwal Seleksi Pendafatarannya

Pengilangan di seluruh China akan terus menurun pada kuartal terakhir karena margin keuntungan yang lesu dan konsumsi bahan bakar dalam transportasi jalan raya. Arab Saudi adalah pemasok minyak mentah nomor 2 ke China setelah Rusia.

Data bea cukai China menunjukkan, ekspor minyak mentah Saudi ke China turun 10,8% menjadi 59,52 juta metrik ton (1,58 juta barel per hari) dalam sembilan bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu. Di luar China, dua penyuling Asia Utara lainnya akan menerima alokasi penuh minyak mentah Saudi untuk bulan Desember.