ILUSTRASI. Semikonduktor terlihat pada papan sirkuit tercetak (PCB) elektronik.

Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID – NEW YORK. Beberapa negara asal produsen semikonduktor mulai berbenah pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Negara produsen cip bakal memberi lebih banyak subsidi dan kemudahan agar industri ini berkembang.

Jepang menjanjikan lebih dari US$ 65 miliar untuk sektor semikonduktor dan kecerdasan buatan di negaranya. Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba seperti dikutip Bloomberg, menjanjikan bantuan publik lebih dari ¥ 10 triliun untuk sektor tersebut pada tahun fiskal 2030. Dana tersebut berfungsi sebagai katalis untuk menghasilkan investasi publik dan swasta lebih dari ¥ 50 triliun selama 10 tahun ke depan.

Pendanaan tambahan itu, akan membantu Jepang mempersempit kesenjangan dengan kekuatan global, dalam pengembangan cip. Sebelumnya, Jepang telah mengalokasikan ¥ 4 triliun dalam anggaran tambahan untuk menghidupkan kembali industri cip.

Dukung industri

Sebagai catatan, AS dan sekutunya berlomba untuk tetap mengungguli China dalam hal  industri semikonduktor dan  kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Presiden AS Joe Biden melalui Undang-Undang Chips and Science 2022 menjanjikan total hibah US$ 39 miliar untuk produsen cip serta pinjaman dan jaminan tambahan US$ 75 miliar ditambah kredit pajak hingga 25%.

Tak mau ketinggalan, Korea Selatan juga tengah menggodok peraturan untuk memberikan subsidi kepada produsen cip. Hal ini demi mengatasi potensi risiko yang muncul pasca Trump terpilih menjadi Presiden AS.

“Aturan ini akan membantu perusahaan Korea Selatan menangkis tantangan karena China, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat memberikan subsidi kepada produsen di tengah perang dagang semikonduktor antara China dan AS,” kata anggota parlemen Korea Selatan Lee Chul-gyu dikutip Reuters.

China telah mengawali pemberian subsidi bagi industri semikonduktor. China menganggarkan dana jangka panjang US$ 150 miliar.