Perdebatan Ayam atau Telur, Mana yang Lebih Dulu? Akhirnya Terpecahkan BERITA AKURAT DARI SELURUH DUNIA
ILUSTRASI. Pertanyaan abadi yang telah membingungkan manusia selama berabad-abad tampaknya kini menemukan jawabannya. Telur muncul sebelum ayam.
Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pertanyaan abadi yang telah membingungkan manusia selama berabad-abad tampaknya kini menemukan jawabannya. Telur muncul sebelum ayam.
Mengutip unilad.com, penemuan organisme purba pada tahun 2017 telah membawa para ilmuwan pada kesimpulan ini.
Organisme bersel satu bernama Chromosphaera perkinsii, yang ditemukan di Hawaii, diyakini sebagai nenek moyang telur.
Para ahli memperkirakan organisme ini pertama kali muncul lebih dari satu miliar tahun lalu, jauh sebelum hewan pertama berevolusi.
Baca Juga: Sampah dari Bumi Berserakan di Mars, Tampak Seperti Reruntuhan Dunia Lain
Penemuan Ilmiah yang Mengubah Paradigma
Chromosphaera perkinsii menunjukkan perilaku pembelahan sel yang menghasilkan struktur multiseluler yang mirip dengan embrio hewan. Penelitian yang dilakukan di Universitas Jenewa menunjukkan bahwa telur, dalam bentuk sel reproduksi, telah ada jauh sebelum keberadaan hewan di Bumi.
Omaya Dudin, penulis utama studi ini, menjelaskan: “Meskipun Chromosphaera perkinsii adalah spesies bersel satu, perilaku ini menunjukkan bahwa koordinasi multiseluler dan proses diferensiasi sudah ada jauh sebelum hewan pertama muncul di Bumi.”
Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature dan memberikan wawasan penting tentang transisi kehidupan dari organisme bersel satu menjadi makhluk multiseluler, termasuk hewan.
Telur dan Perjalanan Evolusi
Hewan, sebagai organisme multiseluler, baru muncul jauh setelah kehidupan bersel satu seperti bakteri. Perkembangan embrio yang berasal dari satu sel telur dipercaya telah dimulai sebelum munculnya hewan. Namun, proses bagaimana spesies bersel satu berevolusi menjadi organisme multiseluler tetap menjadi misteri yang belum sepenuhnya dipahami.
Dalam studi lainnya yang diterbitkan di Nature Ecology & Evolution, para ilmuwan meneliti 51 spesies fosil dan 29 spesies yang masih hidup. Studi ini membedakan dua kategori:
- Ovipar: Hewan yang bertelur dengan cangkang keras atau lunak.
- Vivipar: Hewan yang melahirkan keturunan hidup, seperti manusia.
Penelitian ini menemukan bahwa nenek moyang reptil purba ayam adalah vivipar, mereka melahirkan hewan hidup, bukan bertelur.
Baca Juga: Amerika Serikat Miliki Harta Karun 2.000.000.000 Ton Mineral Tanah Jarang
Peran Telur dalam Evolusi Hewan
Profesor Michael Benton dari Universitas Bristol menjelaskan bahwa inovasi seperti telur bercangkang keras adalah terobosan besar dalam evolusi. Ia menyoroti bahwa telur amniotik, yang tahan air, memungkinkan hewan purba untuk berkembang jauh dari lingkungan air.
“Ketika amniot muncul sekitar 320 juta tahun lalu, mereka mampu meninggalkan air dengan berevolusi memiliki kulit kedap air dan mekanisme pengontrol kehilangan air. Namun, telur amniotik adalah kunci utama,” katanya.
Tinggalkan Balasan