ILUSTRASI. People wearing face masks line up to enter a shopping mall outside a Gucci store in Wuhan, Hubei province, the epicentre of China’s coronavirus disease (COVID-19) outbreak, March 30, 2020. REUTERS/Aly Song

Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID – NEW YORK. Nilai kekayaan para miliarder pengelola merek fesyen mewah merosot. Terbaru ada Francois Pinault yang harta kekayaan merosot karena penjualan Gucci mengecewakan. Akibatnya, posisi Pinault dalam Bloomberg Billionaires Index turun dari semula di 22 ke posisi 105. Kondisi serupa juga dialami Bernard Arnault, pemilik LVMH, dan Françoise Bettencourt Meyers, pemilik L’Oreal, yang harus rela kekayaannya menurun karena permintaan China yang loyo. 

Para miliarder pemilik perusahaan fesyen mewah membukukan penurunan kekayaan sepanjang tahun ini. Pendiri Kering SA Francois Pinault, pemilik merek Gucci, YSL, Bottega Veneta dan lainnya misalnya.  Pria berusia 88 tahun ini tidak lagi masuk daftar 100 orang terkaya di dunia. 

Kekayaan Pinault turun dua pertiga menjadi US$ 20,3 miliar di Kamis (21/11), dari level tertinggi pada Agustus 2021. Ini menjadi penurunan terbesar yang dialami miliarder yang masih tercatat di Bloomberg Billionaires Index.  

Baca Juga: Donald Trump Umumkan Pam Bondi Sebagai Nominasi Jaksa Agung AS

Akibatnya, posisi Pinault yang semula berada di posisi 22 turun ke posisi 105 dalam Bloomberg Billionaires Index. Ini pertama kalinya dirinya keluar dari jajaran 100 orang kaya teratas, sejak masuk dalam indeks ini belasan tahun yang silam.

Penurunan kekayaan Pinault terjadi saat Kering berada di bawah pengawasan putranya, François-Henri Pinault. Henri  mengambil alih kendali hampir dua dekade lalu. Ia mencoba mengembangkan berbagai aset ritel yang dimiliki perusahaan. 

Namun selama masa jabatannya, Kering tetap sangat bergantung pada Gucci. Di sisi lain persaingan masih sangat ketat. Klan Pinault memegang 42% saham dan 59% hak suara di Kering, yang berkantor pusat di Paris. Harga saham perusahaan ini telah turun sekitar 50% di tahun ini.

Laba tahunan Kering tahun ini juga dilaporkan jatuh ke level terendah sejak 2016, karena efek penurunan penjualan Gucci. “Kami bekerja tanpa lelah untuk menciptakan kembali kondisi pertumbuhan,” kata Francois-Henri Pinault, dikutip Bloomberg.

Selain mengelola barang mewah, Francois-Henri dan ayahnya adalah pengelola Grup Artemis, perusahaan yang mengelola kebun anggur, balai lelang Christie’s dan museum seni kontemporer di Paris dan Venesia. 

Hilangnya kekayaan keluarga Pinault terjadi di tengah kemerosotan sektor barang mewah dunia. Permintaan barang mewah terpukul keras oleh melemahnya permintaan dari China. Barang-barang mewah, seperti pakaian desainer, anggur berkualitas dan kosmetik, tak lagi banyak terjual. Padahal barang-barang ini sudah ditawarkan di harga diskon. 

Kondisi ini membuat kekayaan miliarder barang mewah yang lain juga tergerus. Bernard Arnault, pendiri LVMH yang sebelumnya ada di posisi puncak dan menjadi orang terkaya seantero jagad, kini turun ke peringkat 5 dari posisi teratas.
Kekayaan Arnault saat ini tinggal US$ 156,1 miliar, anjlok dari posisi puncak di tahun ini yang mencapai US$ 231 miliar. 

Ada juga Françoise Bettencourt Meyers, pewaris L’Oreal, yang kekayaannya terus merosot. Kini ia jatuh ke posisi 21 wanita terkaya dunia, setelah sekian lama menjadi wanita terkaya di dunia. Di awal tahun ini, kekayaan Françoise Bettencourt Meyers mencapai US$ 100 miliar. Tapi kini tersisa sebesar US$ 71,5 miliar.

Baca Juga: Asteroid Ini Miliki Kandungan Logam Senilai US$10 Triliun Triliun, Bisakah Ditambang?