ILUSTRASI. A natural gas flare on an oil well pad burns as the sun sets outside Watford City, North Dakota January 21, 2016. REUTERS/Andrew Cullen

Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID – NEW YORK. Persediaan minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat pada minggu lalu naik lebih dari perkiraan. Sementara persediaan minyak sulingan mencatat penurunan yang lebih besar dari yang diharapkan. 

Data  Energy Information Administration (EIA) memaparkan jika persediaan minyak mentah naik 545.000 barel menjadi 430,3 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 15 November. Angka ini di atas ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan naik 138.000 barel. 

Persediaan minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma menurut data EIA turun sebesar 140.000 barel dalam seminggu. Impor minyak mentah AS naik minggu lalu sebesar 237.000 barel per hari menjadi 3,3 juta barel per hari, dengan impor ke Gulf Coast mencapai 2 juta barel per hari, tertinggi sejak Juli 2020.

Baca Juga: Harga Minyak Global Stabil Rabu (20/11), Brent ke US$73,27 dan WTI ke US$69,65

“Laporannya agak negatif, dengan peningkatan di seluruh produk minyak bumi utama. Peningkatan stok minyak mentah hanya sedikit,” kata Giovanni Staunovo, analis UBS. 

Minyak mentah Brent berjangka memperpanjang kerugian sementara minyak mentah AS naik tipis setelah peningkatan yang lebih besar dari yang diharapkan. Pengolahan minyak mentah kilang turun 281.000 barel per hari, sementara tingkat pemanfaatan kilang turun 1,2 poin persentase dalam seminggu.

EIA menyebut, stok bensin AS naik 2,1 juta barel dalam seminggu menjadi 208,9 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 900.000 barel. Stok sulingan yang meliputi solar dan minyak pemanas, turun 100.000 barel dalam seminggu menjadi 114,3 juta barel, dibandingkan ekspektasi penurunan 20.000 barel.