ILUSTRASI. Platform pertukaran cryptocurrency XT.com telah menjadi korban peretasan dengan kerugian mencapai US$1,7 juta

Sumber: CoinDesk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Platform pertukaran cryptocurrency XT.com telah menjadi korban peretasan dengan kerugian mencapai US$1,7 juta, menurut laporan dari firma keamanan blockchain, PeckShield.

Dana yang dicuri oleh pelaku telah dikonversi menjadi Ether (ETH) dan kini berada di sebuah dompet Ethereum yang baru dibuat.

Dalam pernyataan resminya melalui platform X (sebelumnya Twitter), XT.com menyampaikan, “Hari ini, XT mendeteksi adanya transfer tidak normal dari dompet platform kami. Kami pastikan bahwa kejadian ini tidak akan memengaruhi para pengguna. Kami selalu menjaga cadangan 1,5 kali lebih besar dari aset pengguna untuk memastikan keamanan maksimal.”

Baca Juga: Bitcoin Sulit Tembus US$ 100.000 di Akhir Tahun Ini

Kondisi Keuangan dan Operasional XT.com

Berdasarkan data dari CoinGecko, XT.com yang berbasis di Seychelles memiliki cadangan senilai US$47,7 juta. Dalam 24 jam terakhir, platform ini melaporkan volume perdagangan sebesar US$3,3 miliar.

Pernyataan resmi dari XT.com juga menegaskan komitmen mereka terhadap perlindungan aset pengguna melalui pengelolaan cadangan yang melampaui standar industri.

Baca Juga: Ada Delapan Exchange Kripto yang Sudah Mendapati Izin dari Bappebti

Peretasan terhadap XT.com menjadi salah satu dari serangkaian serangan terhadap platform pertukaran cryptocurrency dalam beberapa bulan terakhir.

Pada bulan September, dua platform besar lainnya, BingX dan Indodax, mengalami kerugian yang jauh lebih besar, masing-masing sebesar US$43 juta-US$22 juta.

Serangan semacam ini menunjukkan peningkatan ancaman yang dihadapi industri cryptocurrency.

Platform pertukaran sering menjadi target utama karena besarnya nilai transaksi yang mereka kelola dan kompleksitas sistem keamanan yang diperlukan untuk melindungi aset digital.