ILUSTRASI. U.S. and Chinese flags are seen in front of a U.S. dollar bank note featuring American founding father Benjamin Franklin and a yuan bank note featuring late Chinese chairman Mao Zedong in this illustration picture taken May 20, 2019. REUTERS/Jason Lee/Illustration. Tiongkok bersedia melakukan dialog aktif dengan Amerika Serikat untuk mempromosikan pengembangan hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral.

Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – BEIJING. Tiongkok bersedia melakukan dialog aktif dengan Amerika Serikat (AS) berdasarkan prinsip saling menghormati dan mempromosikan pengembangan hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral, kata wakil menteri perdagangan Wang Shouwen pada hari Jumat (22/11).

Wang, yang juga Perwakilan Perdagangan Internasional Tiongkok, mengatakan Tiongkok akan mampu menyelesaikan dan menahan dampak guncangan eksternal, menanggapi pertanyaan tentang dampak tarif potensial dari Presiden terpilih AS Donald Trump.

“Kami percaya bahwa Tiongkok dan AS dapat mempertahankan tren pembangunan yang stabil, sehat, dan berkelanjutan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan,” kata Wang pada konferensi pers di Beijing.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Robert Lewandowski, Hampir Berseragam Manchester United!

Tiongkok juga bersedia memperluas bidang kerja sama dan mengelola perbedaan dengan AS, kata Wang. Dengan ancaman Trump untuk mengenakan tarif lebih dari 60% pada semua barang China, yang telah mengguncang produsen China dan mempercepat relokasi pabrik ke Asia Tenggara dan kawasan lain, eksportir China bersiap menghadapi gangguan perdagangan apa pun.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters percaya Amerika Serikat dapat mengenakan tarif hampir 40% pada impor dari China awal tahun depan, yang berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia hingga 1 poin persentase.

Pada hari Kamis, otoritas China mengumumkan serangkaian langkah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan luar negeri, termasuk berjanji untuk memperkuat dukungan pembiayaan bagi perusahaan dan memperluas ekspor produk pertanian.

Gejolak perdagangan pada masa jabatan pertama Trump juga akan berdampak pada yuan China. 

Yuan menguat 10% selama 18 bulan pertama sebelum merosot sekitar 12% melalui penerapan tarif dan pandemi.

“Penilaian dasar kami adalah bahwa nilai tukar yuan pada dasarnya akan tetap stabil pada tingkat yang wajar dan seimbang,” kata Liu Ye, seorang pejabat dari bank sentral China pada konferensi pers yang sama.

“Bank sentral akan mempertahankan fleksibilitas yuan sambil memperkuat arahan mengenai ekspektasi untuk mencegah pasar membentuk ekspektasi pandangan sepihak,” imbuhnya.

Bank juga akan dengan tegas menjaga terhadap risiko melampaui batas nilai tukar dan menjaga yuan tetap stabil pada tingkat yang wajar dan seimbang, menurut Liu.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok menyimpan lebih banyak dolar, menetapkan harga kontrak dalam yuan dan membuka jalur impor untuk mengurangi risiko mata uang, Reuters melaporkan pada hari Jumat.

Baca Juga: Donald Trump Berencana Pangkas Besar-besaran Pekerja Federal