WHO Gelar Pertemuan Darurat Mengenai Mpox pada 22 November BERITA AKURAT DARI SELURUH DUNIA
ILUSTRASI. Tata laksana kasus Mpox di Indonesia ini sudah sejalan dengan panduan WHO, yakni jika seseorang mengalami gejala atau merasa tertular Mpox, orang tersebut dapat segera mencari pertolongan medis dan isolasi mandiri sambil menunggu waktu untuk pemeriksaan lanjutan.
Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan Komite Darurat pada pekan depan untuk menilai apakah mpox masih menjadi krisis kesehatan global.
Demikian disampaikan dalam pernyataan resmi WHO pada Senin (11/11).
Baca Juga: Dunia Rentan Pandemi, Tahun Ini Saja Sudah Terjadi 17 Wabah Penyakit Berbahaya
Pada Agustus lalu, penyakit yang terus menyebar di Afrika ini dikategorikan oleh badan kesehatan PBB sebagai “darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional” (PHEIC), status peringatan tertinggi.
Klasifikasi tersebut dilakukan setelah munculnya varian baru virus, yang disebut clade Ib, di beberapa bagian benua Afrika.
Menurut laporan WHO yang dirilis pada Senin, hingga 3 November, tercatat 46.794 kasus mpox yang terkonfirmasi dan diduga di Afrika sepanjang tahun ini, dengan 1.081 kasus kematian.
Baca Juga: Zambia Laporkan Kasus Mpox Pertama
Negara yang paling terdampak adalah Republik Demokratik Kongo, diikuti oleh Burundi dan Uganda.
Mpox dapat menyebar melalui kontak dekat. Biasanya penyakit ini bersifat ringan, namun dalam beberapa kasus langka bisa berakibat fatal.
Gejalanya mirip flu dan menyebabkan luka bernanah pada tubuh. Dosis awal vaksin telah dialokasikan bulan ini untuk 9 negara Afrika yang paling terdampak.
Tinggalkan Balasan