ILUSTRASI. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menunjuk Mayor Jenderal Mykhailo Drapatyi sebagai pemimpin baru komandan pasukan darat. ?

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID –  KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengumumkan pergantian komandan pasukan darat pada Jumat, menunjuk Mayor Jenderal Mykhailo Drapatyi sebagai pemimpin baru. 

Keputusan ini diambil di tengah kemajuan yang dicatatkan Rusia di wilayah timur Ukraina dan kekurangan tenaga kerja yang dihadapi oleh pasukan Kyiv.

Zelenskiy menyatakan bahwa perubahan internal dalam struktur militer sangat diperlukan. Drapatyi, yang berusia 42 tahun, menggantikan Letnan Jenderal Oleksandr Pavliuk, yang sebelumnya ditunjuk pada perombakan besar pada Februari 2024. 

Baca Juga: 500 Tentara Korea Utara Dilaporkan Tewas dalam Pertempuran di Ukraina

“Perubahan internal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tempur tentara kita secara signifikan, memastikan kualitas pelatihan prajurit, dan memperkenalkan pendekatan inovatif untuk manajemen sumber daya manusia di Angkatan Bersenjata Ukraina,” ujar Zelenskiy melalui Telegram setelah bertemu dengan pejabat tinggi militer dan pemerintahnya.

Zelenskiy juga menekankan pentingnya perubahan untuk mencapai tujuan negara Ukraina. “Tentara Ukraina membutuhkan perubahan internal untuk mencapai tujuan negara kita sepenuhnya,” tambahnya.

Drapatyi, yang dihormati di kalangan militer, dikenal atas keberhasilannya menghentikan serangan Rusia di Kharkiv pada Mei lalu, yang berhasil menstabilkan garis depan di timur laut Ukraina. Para analis militer menyambut baik pengangkatan ini.

Baca Juga: Biden Setujui Penggunaan Ranjau Antipersonel untuk Ukraina

Selain itu, Zelenskiy menunjuk Kolonel Oleh Apostol, komandan brigade serangan udara terpisah ke-95, sebagai wakil kepala angkatan darat Oleksandr Syrskyi. Presiden Ukraina itu memuji keduanya, mengatakan “mereka telah membuktikan efisiensi mereka di medan perang.”

Di sisi lain, situasi di medan perang terus menantang bagi Ukraina. Pasukan Rusia terus melancarkan kemajuan di wilayah Donetsk, timur Ukraina. 

Syrskyi, kepala angkatan darat, menyatakan bahwa ia akan memperkuat pasukan di garis depan timur dengan cadangan, amunisi, dan peralatan tambahan saat mengunjungi dua lokasi penting yang dikuasai Ukraina di wilayah Donetsk.

Ukraina juga menghadapi kerugian sekitar 40% wilayah yang direbutnya di wilayah Kursk, Rusia, setelah serangan balasan yang dilancarkan pasukan Rusia pada Agustus lalu.

Baca Juga: Memasuki Hari ke-1.000, Perang Robot antara Rusia dan Ukraina Semakin Sengit

Para analis militer menyoroti kekurangan tenaga kerja yang semakin memperburuk situasi Ukraina, terutama dalam merotasi pasukan dari garis depan yang terjauh lebih dari 1.000 kilometer atau dalam membangun pasukan cadangan.